hoteldesloges.com – Penasaran bagaimana rasanya menginap di hotel tertua di Jakarta? Kamu bisa sesekali mencoba merasakan menginap di hotel tua dengan konsep zaman dahulu ini. Jakarta sendiri merupakan sebuah kota yang cukup tua, jadi tidak kaget kalau ada berbagai yang berusia tua di sini, karena Indonesia pernah dijajah, beberapa hotel tua yang ada di Jakarta merupakan peninggalan dari Belanda. Mendengar hotel tua mungkin yang ada di bayanganmu merupakan hotel yang rusak atau lusuh, jauh dari kata rusak dan lusuh, justru hotel tua ini kini menjadi hotel bintang 5 yang pasti sebagian dari kamu pasti tau nama hotel ini. Berikut ini hotel tua yang ada di Jakarta.
Hotel Tertua Di Jakarta Yang Usianya Sudah Ratusan Tahun
Hotel Sriwijaya berada di Jalan Veteran No.1 Gambir, Jakarta Pusat, hotel yang satu ini tidak jauh lokasinya dari Galeri Nasional dan Es Krim Ragusa. Ketiga tempat tersebut sama sama menggunakan gedung yang dibanun pada zaman colonial Belanda sehingga masih terlihat jadul namun masih kokoh dan sangat terawat. Gedung ini awalnya merupakan restoran dan bakery miliki Conrad Cavadino di tahun 1863 yang kemudian beberapa tahun kemudian tepatnya di tahun 1872 gedung ini berubah menjadi hotel.
Hotel yang satu ini masih mempertahankan desain klasik kolonial dengan pilan dan sebagainnya, ada foto lawas Hotel Cavanduino di lobi Hotel Sriwijaya ini, di tahun 1899 hotel ini diubah dengan gaya Prancis yang diberi nama Hotel du Lion d’Or. Setelah beberapa kali berganti nama dan pada tahun 1974 hotel ini resmi menjadi Hotel Sriwijaya, padas tahun 1999 hotel ini direnovasi, untuk menginap di hotel ini kamu perlu mengeluarkan uang Rp 300.000 permalamnya.
Hotel tertua di Jakarta selanjutnya hotel Kempinski yang ada di Thamrin, dulunya hotel ini bernama Hotel Indonesia yang merupakan hotel bintang 5 pertama di Indonesia. Hotel ini didirikan pada tahun 1962 oleh Presiden Soekarno untuk menyambut Asian Games ke 4, hotel yang menghadap ke Bundaran HI ini ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI pada tahun 1993.
Adanya hotel ini upaya Soekarno untuk membangkitkan jiwa dan kepribadian masyarakat Indonesia di mata dunia, ada banyak barang bersejarah disimpan di Heritage Room hotel ini seperti pita peresmian dan lift pertama yang ada di Indonesia. Pada Tahun 2004 hotel ini dikelola oleh Kempinski Group sehingga berganti nama, untuk dapat menginap di hotel bintang 5 yang satu ini minimal kamu perlu menyiapkan budget Rp 2.750.000/malamnya.
Hotel yang satu ini berada di Jalan Cilacap Menteng yang merupakan gedung peninggalan Belanda sejak tahun 1923. Gedung ini dulu disebut Telefoongebouw yang merupakan kantor telekomunikasi, kemudian di tahun 2008 gedung ini sempat menjadi Departemen Pendidikan dan Kampus Universitas bung Karno, namun kembali berubah menjadi Hotel Hermitage yang diresmikan pada tahun 2014 silam.
Gedung ini merupakan cagar budaya, arsitektur hotel ini juga tidak diubah sama sekali, gedung utamanya memiliki 2 lantai yang berbentuk letter U dengan arsitektur art deco. Karena gedung ini tidak luas, kamar hotel dibangun di tengah taman, gedung utama diubah menjadi lobi, ballroom, lounge dan cafe yang kental dengan nuansa Eropa. Jika kamu tertarik menginap di hotel yang bergaya Eropa ini perlu menyiapkan uang sebesar Rp 1.800.000 per-malamnya.
Hotel tertua di Jakarta selanjutnya yaitu Hotel Borobudur yang berlokasi di Gambir, hotel yang satu ini awalnya dirancang oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960-an, rencananya hotel ini akan dijadikan hotel berstandar Internasional kedua setelah Hotel Indonesia. Hotel ini diresmikan pada tahun 1974 yang berdiri di sebuah tanah yang mana dahulunya merupakan perumahan militer pemerintahan Belanda, seperti hotel Indonesia, Soekarno membangun monumen dan hotel di sini untuk membangun citra internasional Indonesia di mata dunia.
Sesuai dengan namanya, Hotel Borobudur ini mengusung banyak unsur tradisional dalam desain interiornya, hotel bintang 5 seluas 7 hektar ini dilengkapi dengan taman seluas 2,3 hektare dan 868 kamar, tak heran kalau hotel yang satu ini disebut-sebut sebagai hotel paling besar pada zamannya. Fasilitas yang ditawarkan pun tidak main-main, dan agar bisa menginap di sini kamu membutuhkan biaya Rp 1.200.000 per malamnya.